Saat si kecil sakit

| |

Sekitar jam 19.30 WIB, aku beri anaku yang kecil parasetamol + antibiotik. Badannya panas.., Aku sebenarnya sangat-sangat khawatir kalau anak lagi kurang sehat, selalu begitu. Apalagi saat situasi sendiri, karena suami piket malam. Seandainya bisa ingin rasanya memindah penyakit itu ke tubuhku, biar aku saja yang sakit dan anaku bebas ceria bermain. Tetapi itu tak mungkin.
Selang beberapa waktu, panasnya mulai turun. rasa khawatir agak berkurang sedikit, cuma sedikit. Masalahnya suhu badannya tidak rata, telapak tangan dan kakinya dingin, sementara badannya masih deman. Menurut informasi teman-teman, keadaan tersebut perlu diwaspadai, takutnya terjadi kejang, aduuh bagamana ini... Akupun ambil kaos kaki, aku kenakan pelan-pelan supaya tidurnya tidak terganggu.
Tubuhnya yang kurus aku dekap, ada harapan panas dari tubuhnya sedikit-sedikit pindah ke tubuhku..., aku pernah diajari kerabat berdasarkan pengalamannya saat anaknya sakit.
Menjelang jam 24.00 WIB, Suhu tubuh anakku kembali naik.., aku serba salah... Dikompres, dia tidak mau, akhirnya aku bujuk dia untuk minum obat lagi. Satu hal yang membuatku lega, meskipun ia masih kecil tapi masalah minum obat tidak menjadi masalah, setiap ia merasa badannya kurang sehat, ia selalu berinisiatif minta obat, kelihatannya ia sangat yakin dengan minum obat segala rasa tidak enak yang ia rasakan segera pergi.
Seperti waktu sore, paska minum obat membuat suhu tubuhnya kembali turun, akupun bisa terlena cukup lama, sampai aku tersadar kalau anaku ngompol. Semoga ini tanda-tanda kesembuhan untuknya.

Pagi aku putuskan anaku tidak usah sekolah, tidak apalah..lagipula pelajaran di TK kebanyakan masih bermain bersama. Aku titip pesan sama anaku yang besar untuk memberitahu bu guru, Kebetulan kedua anaku bersekolah di satu yayasan dengan lokasi yang sama antara TK dan SD.
Aku coba tanya apa yang ia rasakan, kepalanya katanya masih pusing. Saat situasi seperti itu aku selalu bimbang, berangkat kerja apa nunggu anak di rumah, semua sama2 berat. Di satu sisi sebagai ibu tidak tega meninggalkan anak yang sedang sakit, di sisi lain sebagai karyawati aku juga punya kewijaban untuk berangkat kerja. Kadang aku berpikir , itu suatu resiko apabila seorang ibu berkarir. Setelah aku pertimbangkan masak-masak, aku putuskan tetap berangkat, anak aku percayakan kepada pengasuh yang sudah merawat sejak bayi. Khan masih ada telphon, aku masih bisa memantau keadaanya dari kantor.

Seperti yang sudah aku rencanakan, berapa jam sekali aku telphone rumah, Kondisinya masih sama.., suhu tubuhnya belum normal.. duuh gimana yaa.
Yaah mohon maaf semuanya..., lama-lama aku tak tega, aku putuskan untuk pulang sebelum jam kerja usai, semoga semua bisa memaklumi..

2 komentar:

Unknown mengatakan...

apakah sudah sembuh? wah, rumah baru nih. kereenn.

Aa mengatakan...

dah sembuh belum mas lo belum moga pet sembuh ya,,,,,
ma'af ne baru bisa mampir,,,
oya lo gitu saya tunggu juga ya mampirnya di rumah saya...

Posting Komentar

.